KONSEP NILAI
Ada beberapa pengertian tentang nilai, yaitu sebagai
berikut :
Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang
dipegang sedemikian rupa oleh seseorang sesuai denagn tututan hati nuraninya
(pengertian secara umum)
Nilai adalah seperangkat keyakinan dan sikap-sikap
pribadi seseorang tentang kebenaran, keindahan, dan penghargaan dari suatu
pemikiran, objek atau prilaku yang berorientasi pada tindakan dan pemberian
arah serta makna pada kehidupan seseorang (simon,1973).
Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang
berharga, kebenaran atau keinginan mengenai ide-ide, objek, atau prilaku khusu
(Znowski, 1974)
pancasila merupakan sumber utama nilai – nilai di
Indonesia. Adapun nilai nilai yang terkandung pada pancasila antara lain:
a. Nilai
Ketuhanan
b. Nilai
Kemanusiaan
c. Nilai
Persatuan
d. Nilai kerakyatan
e. Nilai Keadilan
Nilai
merupakan suatu ciri, yaitu sebagai berikut:
Nilai-nilai membentuk dasar prilaku seseorang
Nilai-nilai nyata dari seseorang diperlihatkan melalui
pola prilaku yang konsisten.
Nilai-nilai menjadi kontrol internal bagi prilaku
seseorang.
Nilai-nilai merupakan komponen intelektual dan emosional
dari seseorang yang secara intelektual diyakinkan tentang sutu nilai serta
memegang teguh dan mempertahan kannya.
Metode
Mempelajari Nilai-Nilai
Menurut teori klasifikasai nilai-nilai, keyakinan atau
sikap dapat menjadi suatu nilai apabila keyakinan tersebut memenuhi tujuh
kriteria sebagai berikut:
Menjunjung dan menghargai keyakkina dan rilaku seseorang
Menegaskan didepan umum , apabila cocok
Memilih dari berbagai alyernatif
Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya
Memilih secara bebas
Bertindak
bertindak denngan pola konsisten
SISTEM
NILAI BUDAYA
a. SISTEM
Sistem
merupakan istilah dari bahasa yunani “system” yang artinya adalah himpunan
bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan
bersama.
Pengertian
sistem menurut sejumlah para ahli :
1. L. James Havery
Menurutnya
sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian
komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk
berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah
ditentukan.
2.
John
Mc Manama
Menurutnya
sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang
saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai
suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.
3.
C.W.
Churchman.
Menurutnya
sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan
seperangkat tujuan.
4.
J.C. Hinggins
Menurutnya
sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
5.
Edgar
F Huse dan James L. Bowdict
Menurutnya
sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan
dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu
bagian akan mempengaruhi keseluruhan.
b. NILAI
BUDAYA
Nilai-nilai
budaya merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat,
lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu kebiasaan,
kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat
dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang
akan terjadi atau sedang terjadi.
Nilai-nilai
budaya akan tampak pada simbol-simbol, slogan, moto, visi misi, atau sesuatu
yang nampak sebagai acuan pokok moto suatu lingkungan atau organisasi.
Ada
tiga hal yang terkait dengan nilai-nilai budaya ini yaitu :
Simbol-simbol,
slogan atau yang lainnya yang kelihatan kasat mata (jelas)
Sikap,
tindak laku, gerak gerik yang muncul akibat slogan, moto tersebut
Kepercayaan
yang tertanam (believe system) yang mengakar dan menjadi kerangka acuan dalam
bertindak dan berperilaku (tidak terlihat).
c. SISTEM
NILAI BUDAYA
Sistem
Nilai Budaya, Pandangan Hidup, dan Ideologi. Sistem budaya merupakan tingkatan
tingkat yang paling tinggi dan abstrak dalam adat istiadat. Hal itu disebabkan
karena nilai – nilai budaya itu merupakan konsep – konsep mngenai apa yang
hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari dari warga suatu masyarakat
mengenai apa yang mereka anggap bernilai , berharga, dan penting dalam hidup,
sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman yang memberi arah dan orientasi
kepada kehidupan para warga masyarakat itu sendiri.
Nilai – nilai budaya ini bersifat umum ,
luas dan tak konkret maka nilai – nilai budaya dalam suatu kebudayaan tidak
dapat diganti dengan nilai-nilai budaya yang lain dalam waktu yang singkat.
Dalam masyarakat ada sejumlah nilai budaya yang satu dan yang lain
berkaitan satu sama lain sehingga merupakan suatu sistem, dan sistem itu
sebagai suatu pedoman dari konsep –konsep ideal dalam kebudayaan memberi
pendorong yang kuat terhadap arah kehidupan masyarakat.
Menurut ahli antropologi terkenal
C.Kluckhohn , tiap sistem nilai budaya dalam tiap kebudayaan itu mengenai lima
masalah dasar dalam kehidupan manusia yang menjadi landasan bagi kerangka
variasi system nilai budaya adalah :
1. Masalah
mengenai hakekat dari hidup manusia (disingkat MH)
Ada kebudayaan yang memandang hidup manusia
itu pada hakekatnya suatu hal yang buruk dan menyedihkan .Pada agama Budha
misalnya,pola – pola tindakan manusia akan mementingkan segala usaha untuk
menuju arah tujuan bersama dan memadamkan hidup baru. Adapun kebudayaan –
kebudayaan lain memandang hidup manusia dapat mengusahakan untk menjadikannya
suatu hal yang indah dan menggembirakan.
2. Masalah
mengenai hakekat dari karya manusia ( disingkat MK)
Kebudayaan memandang bahwa karya manusia
bertujuan untuk memungkinkan hidup,kebudayaan lain menganggap hakekat karya
manusia itu untuk memberikannya kehormatan,ada juga kebudayaan lain yang
menganggap karya manusia sebagai suatu gerak hidup yang harus menghasilkan lebih
banyak karya lagi.
3. Masalah
mengenai hakekat dari kedudukan manusia dalam ruang dan waktu (disingkat MW).
Kebudayaan memandang penting dalam kehidupan
manusia pada masa lampau, keadaan serupa ini orang akan mengambil pedoman dalam
tindakannya contoh – contoh dan kejadian- kejadaian dalam masa lampau.
Sebaliknya ada kebudayaan dimana orang hanya mempunyai suatu pandangan waktu
yang sempit. Dalam kebudayaan ini perencanaan hidup menjadi suatu hal yang
sangat amat penting.
4. Masalah
mengenai hakekat hubungan manusia dengan alam sekitarnya (disingkat MA)
Kebudayaan yangh memandang alam sebagai suatu
hal yang begitu dahsyat sehingga manusia hanya dapat bersifat menyerah tanpa
dapat berusaha banyak. Sebaliknya ,banyak pula kebudayaan lain yang memandang
alam sebagai lawan manusia dan mewajibkan manusia untuk selalu berusaha
menaklukan alam. Kebudayaan lain masih ad yang menganggap bahwa manusia dapat berusaha mencari keselarasan
dengan alam.
5. Masalah
mengenai hakekat hubungan manusia dengan sesamanya (disingkat MM)
Ada kebudayaan yang memntingkan hubungan vertical antara
manusia dengan sesmanya. Tingkah lakunya akan berpedoman pada tokoh – tokoh
pemimpin. Kebudayaan lain mementingkan hubungan horizontal antara manusia dan
sesamanya. Dan berusaha menjaga hubungan baik dengan tetangga dan sesamanya
merupakan suatu hal yang penting dalam hidup. Kecuali pada kebudayaan lain yang
tidak menganggap manusia tergantung pada manusia lain, sifat ini akan
menimbulkan individualisme.
sumber:
http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/pengertian-dan-konsep-nilai-dalam-islam.html
http://blogwonox.blogspot.com/2012/05/konsep-nilai-norma-budaya-dan-agama.html
http://ambriomimpiku.blogspot.com/2011/12/sistem-nilai-budaya.html
http://dbestboby.blogspot.com/2011/10/pengertian-sistem-nilai-budaya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar