Pengertian Pewarisan Kebudayaan
Pewarisan budaya (transmission of cultur)
yaitu proses mewarsikan budaya (unsur-unsur budaya dari satu generasi ke
generasi manusia atau masyarakat berikutnya melalui proses pembudayaan (proses
belajar budaya). Sesuai dengan hakikat dan budaya sebagai pemilik bersama
masyarakat maka unsur-unsur kebudayaan itu memasyarakat dalam individu-individu
warga masyarakat dengan jalan diwariskan atau dibudayakan melalui proses
belajar budaya. Proses pewarisan budaya dilakukan melalui proses enkulturasi
(pembudayaan) dan proses sosialisasi (belajar atau mempelajari budaya).
Pewarisan budaya umumnya dilaksanakan melalui
saluran lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah, lembaga pemerintahan,
perkumpulan, institusi resmi, dan media massa. Melalui proses pewarisan budaya
maka akan terbentuk manusia-manusia yang memiliki kepribadian selaras dengan
lingkungan alam, sosial dan budayanya disamping kepribadian yang tidak selaras
(menyimpang) dengan lingkungan alam, sosial dan budayanya.
Masalah Kasus Pewarisan
Kebudayaan
Dalam
hal pewarisan kebudayaan bisa muncul masalah antara lain:
1. Sesuai
atau tidaknya budaya warisan tersebut dengan dinamika masyarakat saat sekarang
2. Penolakan
generasi penerima terhadap warisan budaya tersebut
3. Munculnya
budaya baru yang tidak lagi sesuai dengan budaya warisan.
Dalam suatu kasus, ditemukan
generasi muda menolak budaya yang hendak diwariskan oleh pendahulunya. Budaya
itu dianggap tidak lagi sesuai dengan kepentingan hidup generasi tersebut,
bahkan dianggap bertolak belakang dengan nilai-nilai budaya yang baru diterima
sekarang ini.
Proses Pewarisan Kebudayaan
Proses pewarisan budaya terjadi dari
dahulu hingga sekarang. Manusia saat ini dapat mengetahui budaya manusia
beratus-ratus bahkan beribu-ribu tahun yang lalu karena adanya pewarisan budaya
dengan menggunakan berbagai media budaya. Pada umumnya orang membedakan
pewarisan budaya pada masyarakat tradisional dan modern. Menurut Koentjaraningrat
(1999) “masyarakat tradisional merujuk pada masyarakat yang ada pada abad ke-19
dan sebelumnya.” Atas dasar itu, masyarakat modern adalah masyarakat yang hidup
pada awal abad 20 sampai dengan sekarang.
Pewarisan budaya pada masyarakat
tradisional merujuk pada pewarisan budaya yang terjadi pada masyarakat yang
hidup pada abad ke – 19 dan sebelumnya. Sedangkan pewarisan budaya pada
masyarakat modern menunjuk kepada proses pewarisan budaya yang terjadi pada
masyarakat yang hidup pada awal abad ke – 20 sampai dengan sekarang.
Perbedaan pewarisan budaya pada
kedua jenis masyarakat itu di antaranya dapat ditinjau menurut peranan lembaga
kebudayaan, cara pewarisan budaya, sarana pewarisan budaya dan kecepatan pewarisan
budaya.
Peranan
Lembaga Kebudayaan
Ada 5 (lima) lembaga kebudayaan
manusia yang sangat berperan dalam pewarisan budaya dari generasi ke generasi.
Kelima lembaga kebudayaan itu adalah lembaga keluarga, lembaga pendidikan,
lembaga agama, lembaga ekonomi dan lembaga pemerintahan. Lembaga kebudayaan
yang sangat berperan dalam pewarisan kebudayaan dalam masyarakat tradisional
adalah keluarga. Pada masyarakat tradisional, orang tua, anak dan anggota
keluarga lainnya sering menghabiskan waktu bersama-sama, bersenda gurau dan
saling bertukar cerita. Orang tua sering menceritakan dongeng, mitos dan
legenda sebagai penghantar tidur anakanaknya.
Lembaga kebudayaan yang sangat
berperan dalam pewarisan budaya dalam masyarakat modern selain keluarga adalah lembaga
pendidikan, lembaga agama, lembaga ekonomi dan lembaga pemerintahan. Pada
masyarakat modern, anggota keluarga sudah banyak menghabiskan waktunya di luar
rumah, orang tua asyik dengan pekerjaan dan anak lebih banyak menghabiskan
waktunya di luar rumah, mulai dari sekolah, tempat bermain dan tempat berlatih
dan berolah raga. Fakta ini menunjukkan bahwa lembaga pendidikan seperti
sekolah merupakan lembaga yang sangat penting dan utama dalam proses pewarisan
budaya dalam masyarakat modern.
Cara
Pewarisan Budaya
Cara pewarisan budaya pada
masyarakat tradisional terjadi secara sederhana, yaitu melalui tatap muka
langsung, dari mulut ke mulut dan praktik langsung. Masyarakat dengan tipe
berburu mewariskan keterampilan berburu dengan cara membawa langsung anaknya
untuk turut serta dalam berburu. Pewarisan budaya dilakukan dengan tatap muka
langsung, ketika mitos, legenda, dan dongeng diceritakan, orang tua bertatap
muka langsung dengan anak-anaknya. Cara lainnya adalah dari mulut ke mulut.
Pewarisan budaya sering dilakukan secara berantai, seseorang bercerita kepada
temannya, yang kemudian bercerita kepada orang lain, dan seterusnya.
Cara pewarisan budaya pada
masyarakat modern berlangsung secara canggih, yaitu melalui tatap muka langsung
maupun tanpa tatap muka. Kecanggihan cara pewarisan budaya pada masyarakat
modern terjadi akibat dari penemuan teknologi komunikasi dan informasi canggih
seperti telepon, handphone, radio, televisi, dan internet serta alat percetakan
yang menyebabkan tersedianya berbagai jenis buku. Pewarisan budaya sudah dapat
dilakukan melalui teknologi komunikasi dan informasi, yang tidak memerlukan
tatap muka langsung. Media elektronik dan media massa memiliki peranan penting
dalam proses pewarisan budaya pada masyarakat modern. Penghantar tidur manusia
pada masyarakat modern adalah dengan mendengarkan radio dan menonton televisi,
sudah sangat jarang orang tua yang membacakan dongeng kepada anak-anaknya
menjelang tidur.
Sarana
Pewarisan Budaya
Pewarisan budaya pada masyarakat
tradisional melibatkan sarana yang sangat sederhana, yaitu pertemuan langsung
dan dari mulut ke mulut dengan melibatkan cerita-cerita rakyat, seperti mitos,
legenda dan dongeng. Karena sarananya yang sangat sederhana maka ruang lingkup
pewarisan budaya pada masyarakat tradisional sangat sempit dan kecil, yaitu
meliputi masyarakat satu keluarga dan satu desa.
Pewarisan budaya pada masyarakat
modern melibatkan sarana yang sangat canggih, yaitu teknologi komunikasi dan
informasi canggih seperti telepon, handphone, radio, televisi, dan internet
serta alat percetakan yang menyebabkan tersedianya berbagai jenis buku. Karena
sarananya yang sangat canggih maka ruang lingkup pewarisan budaya pada
masyarakat modern sangat luas dan besar, yaitu meliputi masyarakat yang sangat
luas, bahkan meliputi seluruh dunia.
Kecepatan
Pewarisan Budaya
Pewarisan budaya pada masyarakat
tradisional berlangsung dengan sangat lambat. Tipe masyarakat berburu dan
meramu bertahan selama 2000 tahun, hal ini menunjukkan betapa lambatnya proses
pewarisan budaya yang berujung pada lambannya perubahan budaya. Penyebab
lambatnya pewarisan budaya pada masyarakat tradisional adalah sarananya yang
masih sangat sederhana.
Pewarisan budaya pada masyarakat
modern berlangsung dengan sangat cepat. Kian kemari terjadi perubahan budaya
yang sangat cepat. Tipe masyarakat bercocok tanam ladang berubah cukup cepat
menjadi bercocok tanam tetap, dan selanjutnya berubah cepat menjadi tipe
masyarakat kota dengan berbagai spesialialisasinya. Kota berubah dengan sangat
cepat menjadi menjadi metropolitan dengan sistem informasinya yang canggih. Hal
ini menunjukkan terjadinya proses pewarisan budaya yang semakin cepat kian
kemari. Penyebabnya adalah cepatnya pewarisan budaya pada masyarakat modern
adalah sarananya yang sangat canggih
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar