Sabtu, 13 April 2013

Kekuatan Pancasila dalam Benak Pemuda Indonesia


Pancasila merupakan ideologi dan dasar negara Indonesia. Pancasila adalah akar dari segala peraturan dan hukum di Indonesia. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat indonesia. Sila-sila dalam pancasila tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
Kesaktian Pancasila sudah diuji kala melawan kekejaman dalam pemberontakan G30SPKI. Pada saat itu otoritas militer dan kelompok reliji menyebarkan kabar bahwa insiden G30SPKI adalah usaha PKI untuk mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis, membubarkan Partai Komunis Indonesia dan membenarkan peristiwa Pembantaian di Indonesia 1965-1966.
Pada saat itu, enam jendral dan beberapa orang lainnya dibunuh. Pada akhirnya, gejolak yang timbul akibat G30SPKI berhasil diredam oleh otoritas militer Indonesia. Kemudian pemerintah orde baru menetapkan tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila yang menjadi buntut dari Tragedi G30SPKI yang diperingati setiap tanggal 30 September.
Tebukti bahwa kala itu Pancasila sangat dipertahankan keberadaannya oleh rakyat Indonesia. Meskipun terjadi pembunuhan dimana-mana, namun Pancasila masih tetap berdiri dan tak tergantikan. Kini ditengah maraknya pergaulan Internasional di era globalisasi ini, begitu banyak tantangan yang menghujam Pancasila. Berbagai isu dan kasus datang silih berganti seakan menguji keberadaan dan kekuatan Pancasila untuk kesekian kalinya sebagai dasar negara. Namun, tak ada satu pun yang dapat mengalahkan Pancasila, hingga Pancasila kini masih bertahan dan tak tergantikan. Pengaruh globalisasi sangat terlihat dari tingkah laku masyarakat Indonesia yang semakin membarat-baratkan dirinya. Kecintaan mereka terhadap Tanah Air dan Pancasila semakin memudar, Pancasila hanya sepenggalan kalimat yang terlampir dipikiran mereka tanpa mereka amalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap kata dan kalimat didalam butir-butir Pancasila memiliki makna yang sangat dalam bagi rakyat Indonesia. Butir-butir dari setiap sila dalam Pancasila mengatur tingkah laku sehari-hari rakyat Indonesia sebagai warga negara. Mulai dari keTuhanan hingga kemanusiaan, dijelaskan dengan rinci dalam Pancasila.
Berdasarkan berita yang saya baca dari Kompas.com tentang penolakan para pemuda Aceh Barat atas keberadaan bendera Bulan Bintang yang telah disahkan oleh DPR Aceh (Kompas, 31/03/2013), saya mendapati bahwa rasa Cinta Tanah Air masih ada dan sangat kuat tertanam didalam benak pemuda Aceh Barat ini. "Aksi konvoi membawa bendera Merah Putih ini sebagai bentuk bahwa kami menolak qanun (perda) tentang bendera Aceh yang baru," kata Taufiq, koordinator aksi di Meulaboh. Mereka berorasi dan melakukan konvoi yang berpusat di simpang Pelor Meulaboh sebagai bentuk penolakan qanun Nomor 3/2013 tentang Bendera dan Lambang Provinsi Aceh yang telah disahkan DPR Aceh pada 23 Maret 2013. Taufiq menambahkan, "Ini juga bentuk kesadaran dan rasa cinta masyarakat Aceh Barat terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, kami tidak ingin ada bendera lain di Aceh," Mereka hanya ingin ada satu bendera yang berkibar di Aceh dan Tanah Indonesia, Sang Saka Merah Putih. Mereka tidak ingin ada perpecahan dan konflik di Indonesia karena adanya bendera Bulan Bintang ini. Mereka bahkan mengajak warga Aceh yang lain untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih dan menolak bendera Bulan Bintang sebagai bentuk kecintaan warga negara terhadap Tanah Air Indonesia. Dan mereka ingin Aceh tetap kondusif dibawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Yang rakyat inginkan adalah kesejahtraan dan kemakmuran bukan bendera yang harus di perjuangkan," Jelas Taufiq. Seharusnya kita malu sebagai pemuda Indonesia kala mendengar kalimat ini, seorang pemuda yang sangat cinta Tanah Air ini sangat menjunjung tinggi Indonesia, tetapi tidak dengan kita?
            Pemuda seperti inilah dambaan bangsa Indonesia, pemuda yang cinta Tanah Air, cinta Pancasila dan cinta Merah Putih. Pemuda yang berguna bagi Agama, Nusa, dan Bangsa. Pemuda yang siap menggantikan para Dewan Perwakilan yang lama. Pemuda yang dapat memberikan kotribusinya dalam sistem pemerintahan Indonesia untuk kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat Indonesia secara merata. Pemuda yang dapat mengoptimalkan kekayaan alam Indonesia untuk mengangkat derajat Indonesia dimata dunia. Pemuda yang dapat memberikan perubahan positif bagi Indonesia. Bukan pemuda yang merusak citra Indonesia dimata negara lain. Bukan pemuda yang lebih cinta Negara Barat daripada Negara Indonesia.
Bukan dasar negara yang harus diperbaharui, tetapi kita yang harus menyadari. Bukan dasar negara yang harus diganti, tetapi kita yang harus mematuhi. Bukan dasar negara yang harus dihapuskan, tetapi kita yang harus mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita sebagai warga negara yang semestinya sadar akan cinta Tanah Air. Pancasila dicetuskan oleh Bapak Negara Indonesia sebagai bentuk kecintaan akan Kemerdekaan dan Tanah Air dengan penuh pertimbangan untuk mempersatukan Tanah Air dan menghapukan penjajahan di Tanah Indonesia. Namun ternyata, bukan hanya Kaum Tua yang berperan dalam memerdekakan Indonesia dari para penjajah, tetapi Kaum Muda juga turut berperan aktif dalam mempersatukan kekuatan Indonesia untuk mengusir penjajah di Tanah Indonesia.
Kita sebagai generasi muda, masa depan bangsa Indonesia ada di tangan kita. Yang harus kita lakukan hanyalah mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan mempertahankan Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia. Ini adalah wujud penghargaan tertinggi kepada para Pahlawan Kemerdekaan yang telah gugur untuk membebaskan Negara Indonesia dari belenggu penjajahan. Apalah artinya pengenalan dan pengajaran Pancasila yang dimulai sejak dini selain untuk menanamkan rasa cinta Tanah Air dalam benak Generasi Muda Indonesia agar menjadi manusia Indonesia yang patuh hukum dan terciptanya kesejahteraan serta kemakmuran di Tanah Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar